Minggu, 10 Maret 2013

BUDIDAYA UDANG GALAH BERSAMA PADI (UGADI)



UGADI, PROSPEKTIF UNTUK MENOPANG KETAHANAN PANGAN



BANJARNEGARA- 2/1/2013. Pengembangan Model Budidaya yang mengitegrasikan bidang pertanian dengan perikanan budidaya, saat ini telah mulai menjadi trend di beberapa daerah yang dikenal dengan Minapadi dan Budidaya Udang Galah Bersama Padi (UGADI). Sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Produksi, Ir. Abduh Nurhidayat, M.Si bahwa teknologi budidaya udang galah bersama padi atau UGADI yang pertama kali diperkenalkan oleh BBPBAT Sukabumi UPT Ditjen Perikanan Budidaya dalam mendukung Gerakan Satu Juta Hektar Minapadi (Gentanadi), merupakan teknologi yang diterapkan sebagai upaya memperoleh keuntungan ganda dalam proses produksi, disamping memperoleh keuntungan dari hasil panen padi juga  dapat memperoleh tambahan pendapatan dari hasil panen udang galah.
Dengan begitu keuntungan yang didapat petani akan meningkat secara signifikan.

Ditambahkan Abduh, bahwa sebagai upaya memperkenalkan model pengembangan UGADI tersebut di masyarakat, Tahun 2012 Ditjen Perikanan Budidaya telah melaksanakan Demfarm UGADI di 4 Kabupaten Kota antara lain Kabupaten Sukabumi Jawa barat, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur dan Kabupaten Kediri Jawa Timur dengan luasan sawah masing-masing pada lahan 1 hektar.


Mampu menghasilkan keuntungan ganda,..

Keberhasilan model pengembangan UGADI dibuktikan dengan melakukan panen perdana UGADI di Kabupaten Banjarnegara, tepatnya pada tanggal 2 Januari 2013. Panen yang juga dihadiri oleh beberapa pihak diantaranya Bupati Banjarnegara, Direktur Produksi, Kasubdit Lingkup Direktorat Produksi,Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Banjarnegara, pelaku usaha dan para stakeholder lain dilakukan dilahan milik H. Muslihah yang tergabung dalam Pokdakan Mina Sari Widodo Desa Blambangan, Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.

Dari luas lahan milik H. Muslihah seluas 1.000 m2 didapat hasil panen rata-rata 120 kg dengan size bervariasi antara 25 – 50. Menurut Muslihah, jika diasumsikan harga per kg Rp. 60 ribu, maka pendapatan yang didapat dari udang galah saja sebanyak Rp. 7,2 juta, sedangkan dari hasil panen padi diperkirakan sebesar 0,7 ton dengan pendapatan rata-rata dari penjualan padi sebanyak Rp 2,275 juta. Sehingga dengan penerapan konsep UGADI dirinya mampu menghasilkan pendapatan rata-rata sebesar ± Rp. 9,5 juta per musim tanam. “Ini memberikan keuntungan ganda bagi kami, jika dibanding hanya mengandalkan dari hasil panen padi”, Jelas Muslihah. Lebih lanjut Kadis Perikanan dan Peternakan Kab. Banjarnegara menyarankan untuk sistim Ugadi sebaiknya padi yang digunakan bukan Varietas Impari 13 karena butir berasnya tidak utuh, disarankan menggunakan varietas jenis Inpara, selain butir berasnya utuh juga tahan terhadap genangan air.

Menarik minat pelaku bisnis,..

Keberhasilan panen UGADI menarik minat pelaku bisnis restauran Mang Engking untuk melakukan konrak kerjasama pembelian hasil panen. Ini dibuktikan dengan akan ditindaklanjutinya nota kesepahaman antara Bupati Banjarnegara dengan Mang Engking untuk melakukan kerjasama secara berkelanjutan, dimana kontrak yang disepakati adalah penyediaan udang galah sebanyak 10 ton per bulan. Dalam arahannya, Bupati Banjarnegara menghimbau kepada anggota kelompok petani dan masyarakat pembudidaya agar kegiatan UGADI ini dilakukan secara berkelanjutan mengingat komoditi udang galah mempunyai nilai ekonomis tinggi, dapat meningkatkan pendapatan yang tidak hanya berasal dari produksi padi tetapi juga dari produksi udang galahnya.

Agenda selanjutnya akan direncanakan panen raya UGADI pada Kelompok Sri Rahayu, Desa Mertosari, Kecamatan Purwonegoro seluas 5.000 m2 dan di Kelompok Mina Sari widodo, Desa Blambangan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara seluas 4.000 m2 dengan padat tebar masing-masing 10.000 ekor per 0,1 ha. Panen diperkirakan bulan Maret 2013 dengan perkiraan rata-rata produktivitas 150 kg/1.000 m2.

Menopang Ketahanan Pangan Nasional,..

Seperti diketahui bersama bahwa sektor pertanian dan perikanan saat ini menjadi sektor utama yang berperan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sehingga konsep UGADI yang mengintegrasikan ke-dua sektor tersebut sangat prosfektif dalam menopang kebutuhan pangan masyarakat.  Menurut Zaenal Aristanto, Kasie Penerapan Teknologi Budidaya Air tawar, bahwa produktivitas rata-rata per hektar sawah mampu menghasilkan sebanyak 1,5 ton udang galah dan 7-8 ton padi. Disisi lain konsep UGADI secara teknis mampu menjamin hubungan mutualisme antara padi dengan udang, sehingga konsep ini diharapkan akan mampu menjamin keberlanjutan usaha pada ke-dua bidang tersebut.

Kedepan UGADI sangat prospektif sebagai alternative usaha yang mampu menopang pendapatan masyarakat, karena memberikan keuntungan ganda. Disamping itu sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, serta mendukung program Gentanadi dan memperbaiki lingkungan hidup (antisipasi anomaly iklim), maka konsep UGADI menjadi bagian penting yang perlu diterapkan kepada masyarakat dalam menjamin usaha agrobisnis yang berkelanjutan.

Info Teknologi : Subdirektorat Budidaya Air Tawar - Direktorat Produksi Jl. Harsono RM Gd. B Lt 5 Ragunan, Ps. Minggu- Jakarta Selatan. Phone/fax: 021 78831943 ataupun bisa difasilitasi oleh admin


Posted by Cocon, Direktorat Produksi

5 komentar:

YouQLeeLee Jeans mengatakan...

Saya tertarik dengan sistem ugadi dan berharap bisa mengaplikasiannya di beberapa petak sawah kami
Bisa saya mendapatan tata cara budiddaya ugadi pembuatan kolam sawah dan dimana mendapatkan benih udang galah

YouQLeeLee Jeans mengatakan...

Saya tertarik dengan sistem ugadi dan berharap bisa mengaplikasiannya di beberapa petak sawah kami
Bisa saya mendapatan tata cara budiddaya ugadi pembuatan kolam sawah dan dimana mendapatkan benih udang galah

www.infoakuakultur.blogspot.com mengatakan...

Mr. YouQleelee Jeans Yth.

Terima kasih atas kunjungan anda.

Terkait informasi yang Bapak Butuhkan :
- Terkait tata cara budidaya Ugadi, kami telah memmbuat panduan teknis budidaya UGADI yang bs mnjd rujukan bagi para callon pelaku usaha. Buku tersebut dapat diambil langsung ke kantor kami : Direktorat Produksi, Ditjen PB. Gedung Menara 165 Lt. 15. Jl. TB. Simatupang Kav.1 Cilandak Jakarta SElatan. Atau coba kami koordinasikan apakah bs memungkinkan dikirim soft copy-nya. Klpun tidak bisa, nanti bisa kirimkan bukunya, Bukunya Gratis namun demikian ongkos pengiriman ditanggung Bapak.
- Untuk informasi benih Udang Galah kami dapat informasikan beberapa outlet benih yang bisa mensuplly kebutuhan benih yaitu :
a. BBUG Samas Yogyakarta, Bapak Bisa Hubungi : Bp. Roosmanto di Telp. (0274) 7818155 Hp : 081578722767. Atau lewat Bp. Dasu : 081288391765.
b. UPBL Probolinggo Jawa Timur Contact person : Ibu Endah : 08123475753
c. BBPBAT Sukabumi : contact person Bp. Dasu Rohana : 081288391765.

Terima kasih, semoga bermanfaat

Admin

Darma mengatakan...

Yth. Bpk. Cocon,

Saya juga tertarik dengan sistem ugadi,,apakah bisa buku panduannya dikirimkan ke alamat saya? Ongkos kirim akan saya ganti. Email saya a_23rev@yahoo.com, terima kasih.

www.infoakuakultur.blogspot.com mengatakan...

Yth. Bpk. Dharma

Trimakasih atas kunjungan ke blog infoakuakultur. Mohon maaf atas keterlambatn merespon

Baik pak. Permintaan bapak akan sgera kami penuhi.