TEKNOLOGI BIOFLOK PADA BUDIDAYA IKAN
LELE
OLEH : RANDI FARM
Seperti halnya manusia semakin berkembangnya
zaman dan gaya hidup. Semakin berkembang juga penyakit yang diderita
masyarakat. Setelah ditelusuri ternyata semua itu berasal dari makanan. Begitu
pula ikan lele, asal mula penyakit yaitu berasal dari bakteri, virus, dan mikro
lain yang berkembang akibat lingkungan tempat hidupnya mendukung berkembangnya
patogen penyakit. Hal tersebut terjadi karena sisa pakan yang kita berikan dan
kotoran yang dihasilkan merupakan media hidup yang baik untuk
pertumbuhan patogen penyakit ikan. Dan akan berbeda-beda di setiap wilayah tergantung jenis patogen penyakit apa yang mendukung. Menurut buku “Probiotik” Editor dari Prof.Dr. Soeharsono, Msc, hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran unsur Karbon (C), Nitrogen (N) dan Posfor (P) dalam tubuh ikan atau udang yang merupakan cerminan dari pakan ikan atau udang, rata-rata 13%, 29% dan 16%, namun jumlahnya sangat sedikit dalam tubuh, karena ternyata pakan yang dimakan oleh ikan hanya 20%-30%, artinya tersisa 70-80% dalam kolam atau sedimen dan itu jumlah yang sangat besar. Sisa 70%-80% inilah yang biasa menjadi sumber penyakit muncul, kualitas air menurun dan berakibat dengan pertumbuhan ikan lele yang kurang maksimal. Artinya saat kita mampu mengolah sisa 70% tersebut maka kita mampu memberikan lingkungan yang terbaik untuk ikan lele. Ada banyak tehnik pengelolaan sisa kotoran dan pakan bisa menggunakan sistem sirkulasi, sistem penyedotan, sistem probiotik dan yang akan kami gunakan yaitu sistem BIOFLOK.
pertumbuhan patogen penyakit ikan. Dan akan berbeda-beda di setiap wilayah tergantung jenis patogen penyakit apa yang mendukung. Menurut buku “Probiotik” Editor dari Prof.Dr. Soeharsono, Msc, hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran unsur Karbon (C), Nitrogen (N) dan Posfor (P) dalam tubuh ikan atau udang yang merupakan cerminan dari pakan ikan atau udang, rata-rata 13%, 29% dan 16%, namun jumlahnya sangat sedikit dalam tubuh, karena ternyata pakan yang dimakan oleh ikan hanya 20%-30%, artinya tersisa 70-80% dalam kolam atau sedimen dan itu jumlah yang sangat besar. Sisa 70%-80% inilah yang biasa menjadi sumber penyakit muncul, kualitas air menurun dan berakibat dengan pertumbuhan ikan lele yang kurang maksimal. Artinya saat kita mampu mengolah sisa 70% tersebut maka kita mampu memberikan lingkungan yang terbaik untuk ikan lele. Ada banyak tehnik pengelolaan sisa kotoran dan pakan bisa menggunakan sistem sirkulasi, sistem penyedotan, sistem probiotik dan yang akan kami gunakan yaitu sistem BIOFLOK.
Apa
itu BIOFLOK ???
Bioflok merupakan agregat diatom, makroalga,
pelet sisa, eksoskeleton organisme mati, bakteri, protista dan invertebrata
juga mengandung bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain yang berdiameter 0,1-2
mm. Bahan-bahan organik itu merupakan pakan alami ikan dan udang yang
mengandung nutrisi baik, yang mampu disandingkan dengan pakan alami, sehingga
pertumbuhan akan baik bahkan jumlah pakan yang diberikan bisa diturunkan. Menurut
Teori Bioflokulasi Bioflok adalah tehnik pengolahan limbah cair untuk
makroagregat yang dihasilkan dalam sistem lumpur aktif. Lumpur aktif bisa juga
diibaratkan sebagai sup mikroba yang terbentuk dari pemberian aerasi terus
menerus pada biomassa tersuspensi dan mikroorganisme penguraian dalam limbah
cair.
Bagaimana
terbentuknya BIOFLOK didalam air??
Proses ini dimulai dari proses nitrifikasi
yang reaksinya adalah amonia plus oksigen menjadi ion nitrit dan akhirnya
nitrat dan air, pada reaksi ini terdapat campur tangan bakteri oksidasi amonia
dan bakteri oksidasi nitrit, artinya semua proses ini memerlukan oksigen yang
cukup tinggi yaitu 4 ppm pada siang hari dan 6 ppm pada malam hari.
Mikroorganisme seperti bakteri dengan
kemampuann lisis bahan organic memanfaatkan detritus sebagai makanan. Sel
bakteri mensekresi lendir metabolit , biopolymer (polisakarida , peptida, dan
lipid) atau senyawa kombinasi dan terakumulasi di sekitar dinding sel serta
detritus. Kesalingtertarikan antar dinding sel bakteri menyebabkan munculnya
flog bakteri.
Penggunaan
BIOFLOG dalam budidaya ikan lele
Kita ketahui dengan sifat nafsu makan yang
tinggi dan usus pendek dari ikan lele menyebabkan ikan lele mudah lapar namun
cepat menyebabkan akumulasi kotoran menumpuk. Tehnik Bioflok pada intinya
mereduksi bahan-bahan organik dan senyawa beracun yang terakumulasi dalam air
pemeliharaan ikan. Dengan sistem self-purifikasi didapat hasil akhir
meningkatkan effisiensi pemanfaatan pakan dan peningkatan kualitas air.
Hasilnya adalah :
1.
Pakan
ikan lele akan lebih effisien (Sedang dicoba di randi farm total pakan yang
diberikan)
2.
Pertumbuhan
ikan lele akan rampag artinya selama kegiatan budidaya tidak ada kegiatan
penyortiran.
3.
Kecepatan
pertumbuhan ikan yang lebih optimal dengan masa waktu panen yang lebih singkat.
4.
Padat
tebar per meter3 yang lebih tinggi kisaran 500 benih-1000 benih/m3.
5.
Ikan
sehat dan gesit serta mengurangi penyakit pada ikan.
Persyaratan
kolam bioflog
a.
Membutuhkan
probiotik pembentuk flog. Randi Farm menggunakan bakteri Bacillus sp seperti Bacillus
Substilis, Bacillus cereus. Probiotik
bisa dibeli dipasaran dengan harga yang murah dan bisa diperbanyak dengan
molase supaya lebih hemat.
b.
Membutuhkan
oksigen yang tinggi didalam kolam kisaran 4 ppm-6 ppm. Randi Farm menggunakan
pompa celup dengan ketinggian pompa 2,5 meter dengan kekuatas 43 watt.
c.
Penambahan
bahan baku stater yang mengandung karbon seperti molase, tepung tapioka, tepung
terigu, bekatul atau gula.
d.
Kondisi
lingkungan air kolam dibuat selalu mengaduk dengan bantuan semburan air atau aerator.
Ciri-ciri
air kolam yang terbentuk sistem bioflok
1.
Warna
air kolam coklat kekuningan semakin lama akan coklat kemerahan.
2.
Air
kolam tidak berbau.
3.
Air
kolam lebih encer dan tidak kental.
4.
Jika
diambil sampel airnya didiamkan beberapa menit, terdapat endapan coklat
kehijauan yang melayang-layang didalam air.
5.
Ikan
lele sehat dan gesit.
Mengapa
dibutuhkan bahan Penambahan Bahan yang mengandung karbon kedalam air kolam..?
Didalam sistem bioflog membutuhkan oksigen,
sisa pakan, air yang tersuspensi dan bantuan bakteri probiotik didalam kolam.
Bakteri ini membutuhkan makanan untuk bermetabolisme dan berkembang menjadi
jumlah yang mampu menguraikan sisa pakan didasar kolam. Bakteri dapat
memanfaatkan ammonia-nitrogen dengan effisien jika perbandingan C/N sekitar
15-25 : 1. Sehingga kekurangan karbon dilakukan kegiatan penambahan bahan ke
dalam kolam seperti gula, molase , tepung tapioka, tepung terigu, dan dedak. Randi
Farm sudah menghitung dengan pemberian pakan pelet dengan kandungan protein
34%, dengan luasan kolam ukuran 5 x 2 tinggi 1 meter.Setiap hari diberikan 2
ons bahan karbon kedalam kolam.
Saat ini RANDI FARM sedang mencoba
menerapkan tehnik budidaya dengan sistem padat tebar BIOFLOK di Purwokerto.
Menggunakan pakan buatan kami dengan protein 34%, penambahan tepung terigu,
molase dan bekatul, tebar benih mulai dari kepadatan 500, 600, 700 benih/meter3
dan dimulai dari ikan lele ukuran 4-6. Postingan selanjutnya tentang tehnik dan
video penampakan ikan lele Bioflog di Randi Farm. Semoga Bermanfaat.
Info Konsultasi lebih lanjut silahkan
hubungi :
RANDI FARM
Alamat :
Jl. Jaelani No.269 RT 02 RW 03
Kelurahan Karangwangkal
Purwokerto
Alamat Unit Produksi :
Jl. KS Tubun
Kelurahan Bobosan
Purwokerto
Phone : 0856 4761 3701
Email : randifarmpurwokerto@gmail.com
1 komentar:
Dear... Bapak/Ibu Kadung dan PT. Indo Biotech
Terima kasih atas informasinya.Segera akan kami bantu untuk link pasarnya.
Posting Komentar